Search This Blog

TAZKIRAH JUMAAT #62 | SOLAT DI HUJUNG WAKTU


Assalamualaikum kengkawan ... Meh baca kisah orang-orang yang melewat-lewatkan solat ... Kisah untuk mengingatkan saya dan sahabat-sahabat ... Harap-harap dapat manfaat bersama ...

______________________________


Para Malaikat menyeretnya pergi melalui orang ramai dan menuju ke arah api yang menjulang-julang daripada neraka Jahannam ... Dia menjerit dan tertanya-tanya jika ada mana-mana orang yang akan membantunya ... Dia menjerit dan menyebutkan semua kebaikan yang telah dia lakukan; bagaimana dia telah membantu bapanya, puasanya, solatnya, al-Quran yang dibacanya ...

Dia terus menjerit-jerit, namun tiada seorangpun daripada mereka akan membantunya ... Para malaikat Jahannam terus mengheret dia ... Mereka telah semakin hampir dengan neraka ... Dia menoleh ke belakang dan ini rayuan terakhir ... Dia teringat ... 

Tidak! Rasulullah SAW pernah berkata; 
"Bagaimana bersih seseorang yang mandi di sungai lima kali sehari dari kotoran, begitu juga bersihnya orang yang melaksanakan solat lima kali seharian daripada dosa-dosa mereka" 

Dia mula menjerit; 
"Solat saya? Solat saya? Doa saya?" 
Kedua-dua malaikat tidak berhenti, dan mereka datang ke tepi jurang neraka ... Bahang api neraka yang membahang telah menyelar mukanya ... Dia menoleh ke belakang sekali lagi, tetapi matanya telah kering dari sebarang harapan dan dia tidak mempunyai apa-apa lagi yang tinggal di dalam dirinya ... Salah satu malaikat menolak dia masuk ke neraka Jahannam ... Dia mendapati dirinya terawang di udara dan sedang jatuh ke arah api ...

Dia sedang melayang jatuh selama tujuh puluh tahun ke dalam api neraka apabila tiba-tiba tangannya diraih oleh satu lengan ... Dia ditarik kembali ke atas ... Dia mengangkat kepalanya dan melihat seorang lelaki yang sangat tua dengan janggut putih yang panjang ... Kelihatannya lelaki itu sangat daif ... Dia menyapu debu di tubuhnya sendiri dan bertanya kepadanya, 

"Siapakah anda?" 
Orang tua itu menjawab, 
"Saya solat anda" 
"Mengapa kamu begitu lewat! Saya telah terjunam ke dalam neraka! Anda menyelamatkan saya pada saat-saat terakhir sebelum saya lebur ... " 
Orang tua itu tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya, 
"Adakah anda lupa? Anda sentiasa laksanakan saya pada saat-saat akhir!!" 
Pada ketika itu, dia tiba-tiba terjaga dan mengangkat kepalanya dari sujud ... Dia berada di dalam kebasahan akibat berpeluh ... Dia mendengar suara-suara yang datang dari luar. Dia mendengar azan dikumandangkan untuk menandakan masuknya waktu Solat Isyak ... Dia bangun dengan cepat dan pergi mengambil wudhu ... Dia berjanji tidak akan melengahkan solat lagi ... Dia sedar kesalahannya kini ... Dia telah mendapat petunjuk yang maha benar ...


______________________________

Kongsikan kisah ini kepada kawan-kawan korang dan keluarga ... Mungkin, korang boleh membantu seseorang mengetuk pintu hati mereka ... Siapa tahu? Mungkin ini adalah satu perbuatan yang baik yang boleh membantu kita pada hari penghakiman ...Peringatan untuk saya juga ...

-Petikan dari ceramah Ustaz Faqih Razak di Masjid Tanjung Piandang-

Kombo Bookcafe : Karya Magnum Opus (Masterpiece) Buya Hamka

Karya Magnum Opus (Masterpiece) Buya Hamka


RM80.00 RM72.00

Dalam kombo ini terdapat 4 buah buku Hamka ...

1. Falsafah Hidup - HAMKA : RM24.00

2. Lembaga Hidup - HAMKA : RM21.00

3. Lembaga Budi - HAMKA : RM15.00

4. Tasawuf Moden - HAMKA : RM20.00


Emmm ... Korang kenal ker sape HAMKA nih ? 
Jom skodeng beramai-ramai sat ...

buya-hamka

Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal dengan julukan HAMKA adalah seorang ulama, sasterawan, sejarawan, dan juga politikus yang sangat terkenal di Indonesia. Buya HAMKA juga seorang pembelajar yang otodidak dalam bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, sastra, sejarah, sosiologi dan politik, baik Islam maupun Barat. Hamka pernah ditunjuk sebagai menteri agama dan juga aktif dalam perpolitikan Indonesia. Hamka lahir di desa kampung Molek, Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908 dan meninggal di Jakarta, 24 Juli 1981 pada umur 73 tahun.

Hamka juga diberikan sebutan Buya, iaitu panggilan buat orang Minangkabau yang berasal dari kata abi, abuya dalam bahasa Arab, yang berarti ayahku, atau seseorang yang dihormati. Ayahnya adalah Syekh Abdul Karim bin Amrullah, yang dikenal sebagai Haji Rasul, yang merupakan pelopor Gerakan Islah (tajdid) di Minangkabau, sekembalinya dari Makkah pada tahun 1906. Beliau dibesarkan dalam tradisi Minangkabau. Masa kecil HAMKA dipenuhi gejolak batin karena saat itu terjadi pertentangan yang keras antara kaum adat dan kaum muda tentang pelaksanaan ajaran Islam. Banyak hal-hal yang tidak dibenarkan dalam Islam, tapi dipraktikkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Putra HAMKA bernama H. Rusydi HAMKA, kader PPP, anggota DPRD DKI Jakarta. Anak Angkat Buya Hamka adalah Yusuf Hamka, Chinese yang masuk Islam.